Kamis, 01 September 2011

Radiosonde


Radiosonde

Ø  Tujuan Pengamatan:
1.    Memahami prinsip kerja pengoperasian peralatan Radiosonde
2.    Menggambar/melukiskan data pengamatan dari suatu operasi Radiosonde dalam Aerogical Diagram
3.    Menghitung variable-variabel fisis:
a.    Rasio Campuran, w
b.    Rasio Campuran Jenuh, ws
c.    Kelembaban Relatif RH
d.    Tekanan uap air, e
e.    Tekanan uap jenuh, es
f.     Suhu potensial, θ
g.    Suhu bola basah, Tw
h.   Suhu potensial Bola basah, θs
i.     Suhu ekivalen, TE
j.     Suhu potensial ekivalen,  θE
k.    Suhu maya, Tv
l.     Level kondensasi kovektif, CCL
m.  Suhu konveksi, TC
n.   Level kondensasi angkat, LCL
o.    Level Konveksi bebas, LFC
p.    Level kesetimbangan, EL

Ø  Alat-alat yang digunakan:
1.    Alat pemancar (Transmitter) yang dilengkapi sensor suhu, sensor tekanan, dan sensor kelembaban
2.    Antena Penerima
3.    Radio penerima (computer pengolah data)

Ø  Peralatan Radiosonde
Radiosonde adalah alat untuk mengukur tekanan , suhu, arah dan kecepatan angin dan kelembaban udara diberbagai lapisan udara . alat tersebut berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui karakteristik keadaan cuaca dari lapisan permukaan sampai lapisan tingkat atas.
Sistem radiosonde terdiri dari tiga komponen yaitu :
1.    Pemancar (transmitter)
2.    Antena penerima
3.    Radio penerima atau radio pemroses

a.    Pemancar atau transmitter
Brfungsi sebagai pengirim signal yang berasal dari sensor . pada umumnya ada tiga sensor yang dipasang pada pemancar antara lain :
1.    Sensor suhu  yang memancarkan signal temperatur  (suhu ) lapisan atas
2.    Sensor tekanan yang berfungsi memancarkan signal tekanan pada lapisan tipis.
3.    Sensor kelembaman  (lengas udara) yang berfungsi untuk mengirimkan signal kelembaman udara pada lapisan tingkat atas.
b.    Antena penerima
Alat ini berfungsi sebagai alat penerima yang dipancarkan oleh pemancar radiosonde yang dilepaskan keudara . untuk memperoleh signal yang baik , antena harus diarahkan kepancar radiosonde dengan tepat.  Untuk  alat mutakhir  pengaturan ini dapat dilakukan secara automatik. Dengan pelacakan yang terus menerus dapat menghasilkan letak dari  radiosonde pada setiap saat dapat digunakan untuk mengetahui arah dan kecepatan angin pada setiap lapisan atmosfer.
c.    Radio Penerima dan Radio Pemroses (recorder )
Radio penerima adalah satu set peralatan yang dapat menerima dan memperbesar signal yang dikirimkan oleh pemancar melalui antena penerima sehingga signal dapat dibaca, selanjutnya signal-signal yang telah diperbesar oleh raddio penerima dirubah menjadi gerak-geraak elektronik dan mekanik sehingga data yang diperoleh dari signal dapat dirubah menjadi bentuk-bentuk angka- angka atau grafik-grafik. Alat tersebut disebut prosesor atau perekam (rekorder).
Prinsip-prinsip Pengoperasian Radiosonde
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melaksanakan oprasional radiosonde. Radiosonde dapat dibagi menjadi 2 tahapan: Persiapan Ground Equipment dan Persiapan pengoperasian.
*      Persiapan Ground Equipment
1.    Pemanasan
2.    Pengecekan Antena penerima
3.    Pengecekan Motor Scanner
4.    Pengecekan Recorder/Alat pemroses

*      Persiapan pengoperasian
1)    Persiapan alat bantu
Alat bantu tersebut antara lain:
v  Transmitter jenis Meisei RS II-76 dengan frekuensi 1680 MHz
v  Baterai Kering 18 Volt
v  Balon ukuran 500 gr atau 600 gr, benang, parasut
v  Sensor kelembaban, untuk sensor suhu dan sensor tekanan sudah menempel pada transmitter
2)    Persiapan Transmitter
3)    Pelepasan Transmitter
Sebelum transmitter dilepaskan perlu diadakan pengecekan kembali, setelah hasilnya baik kemudian transmitter digantungkan pada balon dengan tali sepanjang 15-20 meter dan parasut dipasang pada jarak 1-2 m pada balon.
Setelah persiapan selesai maka transmitter diterbangkan bersama-sama balon, kemudian antena diarahkan pada target (transmitter), balon tersebut akan bergerak mengikuti arah dan kecepatan angin oleh karena itu pengamatan harus lebih dahulu mengetahui arah dan kecepatan angin permukaan.
Setelah transmitter terbang di udara, maka antena penerima akan bergerak mengikuti transmitter tersebut. Dan selanjutnya transmitter akan memancarkan signal sesuai dengan sensor masing-masing dan signal tersebut dipancarkan ke bumi yang diterima oleh antenna penerima dan signal itu diteruskan ke recorder/buffer, sebelum diteruskan kea lat pemroses maka signal tersebut mendapat seleksi atau dimixer untuk mendapatkan signal yang terseleksi sesuai bekerjanya sensor masing-masing. Dari recorder signal yang terseleksi tersebut diteruskan ke computer, signal-signal diubah menjadi bentuk angka yang dapat dibaca pada layar monitor untuk radiosonde model RD 65 AIII, data dapat ditransfer setiap 3 detik sekali, jadi dalam 1 menit dapat dicetak antara12-20 data yang dihasilkan oleh sensor tersebut. Operasional radiosonde ini dapat mencapai ketinggian 10 km tergantung pada kekuatan batrei atau balon membawanya. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan diagram kotak sistem operasional radiosonde.

Ø  Hasil Pengamatan

Data hasil observasi Aerologi 30 juni 2011 jam 08 Wita


 
Data sandi observasi Aerologi tanggal 30 juni 2011 jam 08.00 Wita
Ø  

Aerological Diagram







1 komentar: